Friday, June 24, 2016

Laporan praktikum Kimia Fisik Analitik (Kitik) Pengenalan Alat Laboraturium



 Yoga Jati Pratama
240210140003
Kelompok 1A Universitas Padjadjaran

IV.       HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan pengenalan alat
No.
Nama Alat dan Gambar
Fungsi Alat
keterangan
1.
Erlemeyer



·      Untuk mentitrasi larutan
Ukuran : 25,100,250 ml
2.
Gelas kimia


·      Untuk menyimpan media
·      Untuk menyimpan larutan yang mempunyai ketelitian rendah
Ukuran : 100ml
500ml
250ml
3.
Labu ukur
·      Mengukur larutan dengan kuantitatif
·      Mencampur larutan
·      Untuk pengenceran
Ukuran : 100ml,25 ml,200ml
Suhu20 ̊c→ 25ml,100ml,250ml
27,5→250ml
Grade A = 25ml,100ml
Grade B = 250ml
Ketelitian
25ml →±0,03ml
250ml →± 0,23ml
100ml → ±0,10ml
4.
Gelas ukur


·      Mengukur volume larutan
·      Mengukur bahan cair
Ukuran : 100ml,50ml,10ml
Suhu 20 ̊c → 10ml,50ml,10ml
Grade A = 100ml,50ml,100ml
Ketelitian
10ml →± 0,1ml
50ml →± 0,5ml
100ml →± 0,5ml
5.
Pipet volume




·      Untuk mengambil larutan sesuai dengan volume yang tertera

Ukuran 25 ml
Suhu 27,5 ̊c
Grade B

6.
Pipet ukur

 



·      Untuk mengukur volume larutan
·      Mengambil larutan sesuai dengan volume yang tertera pada pipet
Ukuran: 1ml
Suhu : 20 ̊c
Ketelitan :0,01 ml
Ukuran :100ml
Grade B
Ketelitian 10ml : 0,1
Suhu 27,5 ̊c
7.
Neraca analitik


·      Menimbang bahan dengan ketelitian tinggi

1,0 x10-4
Neraca ayunan
20g/0,1 mg
Neraca analitis
10-4 120g
8.
Statif , klem dan Buret

·      Statif
Sebagai penyangga klem

·      Klem :menghubungkan statif dab buret
·      Untuk titrasi
·      Mengukur cairan dengan ketelitian tinggi
Ukuran 200ml
Suhu 27,5 c
Ketelitian 100 : 0,2
9.
Pipet tetes


·      Meindahkan zat dalam jumlah yang sedikit yaitu setetes demi setetes

10.
Spatula



·      Mengambil bahan padat dan untuk mengaduk

11.
Tabung reaksi
 




·      Untuk mereaksikan suatu larutan
·      Tempat pengenceran

12.
Penjepit

·      Untuk menjepit tabung reaksi atau alat lain

13.
Batang pengaduk
·      Untuk mengaduk


14.
Penjepit krus
·      Untuk menjepit botol timbang atau gelas arloji

15.
Bulb pipet


·      Untuk menyedot dan mengerluarkan larutan dari pipet volume dan pipet ukur


16.
Corong



·      Sebagai alat bantu untuk menuangkan larutan
·      Untuk mengalirkan larutan
·      Untuk filtrasi

17.
Kertas saring
·      Untuk menyaring residu

18.
Rak tabung
·      Untuk menyimpan tabung reaksi

19.
Botol semprot
·      Untuk menyimpan aquades

20.
destilator
·      Untuk melakukan teknik destilasi

21
Tanur
·      Digunakan sebagai pemanas suhu tinggi 1000°c ++

22
Desikator
·      Untuk menyimpan bahan-bahan bebas air

23
Oven listrik
·      Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan untuk mengringkan bahan yang dalam keadaan basah

Sumber : ( Dokumentasi pribadi, 2015)






4.2 Pembahasan
            Praktikum kali ini adalah pengenalan alat praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 september 2015.
            Alat-alat analisis kimia yaitu alat-alat yang sering digunakan dalam pekerjaan analisis kimia, seperti: pipet volume, labu ukur, buret, labu erlenmeyer, neraca analitik. Adapun alat-alat kimia yang lainnya sebagai pendukung pekerjaan analisis yaitu gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur, tabung reaksi, pipet volume, corong, maupun batang pengaduk. Untuk memperoleh hasil yang baik dalam analisis kimia diperlukan cara-cara yang khusus dalam pemakaian dan pemeliharaannya. Alat-alat analisis kimia umumnya digunakan dalam pekerjaan titrasi, gravimetri, maupun analisis secara instrumentasi.
Adapun untuk pekerjaan analisis kuantitatif anorganik yang perlu ketelitian lebih besar maka sebelum pemakaian alat-alat volumentri yang terbuat dari gelas sebaiknya dilakukan kalibrasi alat terlebih dahulu. Alat-alat praktikum yang dipelajari oleh praktikan adalah gelas ukur, labu ukur, erlenmeyer, beaker glass, neraca analitik, pipet volume, pipet ukur, corong,  bulb pipet, spatula, batang pengaduk, penjepit kayu, buret, statis dan klem , buret, tabung reaksi, pipet tetes.
Erlenmeyer adalah alat gelas yang memiliki diameter mulut gelas yang kecil dan diameter badan yang semakin membesar. Ukuran erlenmeyer bervariasi dari 500ml, 100ml hingga 1000ml tergantung kebutuhan larutan yang akan digunakan. Erlenmeyer berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi dan dapat digunakan untuk mencampurkan larutan. Erlenmeyer yang sering digunakan pada analisis kimia terdiri dari dua jenis yaitu erlenmeyer biasa yang digunakan untuk titrasi dan erlenmeyer asah yang digunakan untuk mereaksikan zat yang mudah menguap (refluks) atau untuk zat yang mempunyai sifat-sifat pelarut organik. Perbedaan kedua jenis erlenmeyer terletak pada bentuknya.
Erlenmeyer asah terbuat dari kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm, bentuknya berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. (Dwidjoseputro, 1994).
Beaker glass biasanya sering disebut sebagai gelas kimia adalah sebuah wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, memanaskan cairan yang biasanya digunakan dalam laboratorium. Gelas kimia secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 ml sampai beberapa liter. Gelas kimia dapat terbuat dari kaca. Gelas kimia yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.
Gelas kimia dapat ditutup dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat. Keakuratan ukuran gelas kimia sangat bervariasi. Gelas kimia berbentuk seperti gelas ukur yang terdapat skala pada dinding dengan ukuran yang bermacam-macam. Perbedaan dengan gelas ukur hanya terletak pada diameter gelas kimia yang lebih besar daripada gelas ukur. Ukuran gelas kimia juga bervariasi seperti gelas ukur dengan memiliki angka ketelitian yang berbeda pula tergantung besarnya ukuran gelas.
Ukuran alat ini mulai dari 10 ml dengan ketelitian 0,1ml, 50 ml dengan ketelitian 0,5ml, 100ml dengan ketelitian 0,5ml, 250ml dengan ketelitian 1ml, dan 500 ml dengan ketelitian 2,5ml. gelas kimia memiliki fungsi yang bermacam-macam antara lain untuk mencampur larutan, mengukur volume secara kualitatif, menimbang sampel, dan untuk memanaskan larutan (evaporasi).
Labu ukur merupakan alat gelas yang berbentuk seperti labu dengan leher yang panjang dan memiliki tutup. Alat ini terbuat dari bahan kaca dan tidak dapat terkena media atau cairan yang panas karena dapat memuai. Pemuaian yang terjadi pada labu tersebut dapat mempengaruhi ukuran volume yang telah ditetapkan. Ukuran labu ukur bermacam-macam mulai dari 25 ml dengan ketelitian 0,04ml, 50 ml dengan ketelitian 0,05ml, 250ml dengan ketelitian 0,15ml, 1000ml dengan ketelitian 0,4ml, dan 2000ml dengan ketelitian 0,6ml. Alat ini sering digunakan untuk mengukur volume secara kuantitatif, selain itu dapat digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan menghomogenkan larutan.
Penggunaan labu ukur dengan cara mengisikan larutan yang akan diencerkan atau padatan yang akan dilarutkan kemudian tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah labu terisi, kocok kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu, pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikkan labu sampai larutan homogen (Widodo, 2010). Pengocokan labu ukur dilakukan dengan cara mebolak-balikkan karena bentuk labu ukur yang tidak beraturan sehingga apabila pengocakan hanya dilakukan dengan cara digoyangkan, larutan tidak akan tersebar merata.
Gelas ukur adalah alat yang berfungsi untuk mengukur volume cairan yang akan digunakan dalam praktikum berdasarkan analisis kualitatif dengan ukuran volume yang berbeda-beda. Ukuran gelas ukur bemacam-macam dari ukuran 10ml hingga 500ml. Setiap gelas ukur memiliki angka kalibrasi yang terdapat pada gelas, angka tersebut menunjukkan angka kesalahan relatif yang mungkin terjadi pada setiap pengukuran. Contohnya pada gelas ukur yang berukuran 500 ml terdapat angka kalibrasi yaitu 2,5 ml, hal ini menandakan bahwa ukuran pasti dari volume yang diukur kemungkinan dapat berkurang atau berlebih sebanyak 2,5 ml. Semakin besar ukuran gelas maka semakin besar pula angka kesalahan relatif yang terjadi.
            Mengukur volume cairan secara kuantitatif tidak tepat dilakukan meggunakan beaker glass karena sering digunakan untuk evaporasi sehingga bahan kaca dan garis skala yang terdapat pada alat dapat memuai yang dapat mengakibatkan standar pengukuran yang berbeda pula. Cara membaca volume pada gelas ukur adalah dengan memasukkan cairan yang akan diukur lalu tepatkan dengan pipet tetes sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur, (Dwidjoseputro, 1994). Meniskus terdiri dari dua jenis, yaitu meniskus cembung untuk membaca pada cairan yang berwarna seperti raksa dan meniskus cekung untuk membaca pada cairan berwarna bening seperti air.

Pipet volume berukuran 0,1 ml dengan ukuran 25 ml. Menurut Didik 2010, Pipet volume digunakan untuk Digunakan untuk mengambil cairan sesuai volume yang diinginkan secara tepat. Prosedur pemakaian sama dengan pipet ukur. Pipet tetes memliki ukuran 25 ml.
Menurut Retno 2010, Pipet tetes digunakan untuk mengambil zat cair dalam jumlah kecil (bertetes-tetes). Teknik memegang pipet ini, pipet dipegang dengan tangan kanan (lima jari, bukan dua jari). Ibu jari memegang karet pemompa untuk mengambil dan melepaskan cairan dari pipet. Cara mengeluarkan cairan harus tetes demi tetes.
Penggunaan pipet dilakukan dengan bantuan bulb pipet untuk membantu memindahkan cairan. Sebelum bulb dipasangkan dengan pipet ukur, katup berhuruf ‘A’ ditekan untuk mengempeskan bulb, kemudian dipasangkan ke pipet ukur. Cara menggunakan alat ini yaitu dengan menekan katup ‘S’ untuk mengambil cairan yang diinginkan dengan volume tertentu. Setelah itu, untuk mengeluarkan cairan ke wadah lain dengan menekan katup berhuruf ‘E’.
Neraca analitik merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca analitik berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca analitik hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010). Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati.Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan.
• Langkah kerja penimbangan yang meliputi:
a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan
     ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap.
b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca.
c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti semula.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya yang digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam proses titrasi. Buret terdiri dari dua jenis yaitu buret yang berwarna bening dan buret berwarna coklat. Penggunaan kedua buret sama saja hanya perbedaan buret berwarna coklat dilakukan untuk reagen cair yang bersifat peka terhadap cahaya.
Cara menggunakan buret sebelum digunakan, buret harus dibilas dengan larutan yang akan digunakan. Cara mengisinya kran ditutup kemudian larutan dimasukkan dari bagian atas menggunakan corong gelas. Jangan mengisi buret dengan posisi bagian atasnya lebih tinggi dari mata kita. Turunkan buret dan statifnya ke lantai agar jika ada larutan yang tumpah dari corong tidak terpercik ke mata. Jangan sampai ada gelembung yang tertinggal di bagian bawah buret. Jika sudah tidak ada gelembung, tutup kran. Selanjutnya isi buret hingga melebihi skala nol, lalu buka kran sedikit untuk mengatur cairan agar tepat pada skala nol. Buret juga dilengkapi dengan klem buret yang terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menjepit buret yang digunakan untuk titrasi dan statif yang terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret (Sukarti, T. 2010).
Statip untuk menjepit  buret, soxhlet apparatus, kondensor. Klep buret digunakan untuk memegang buret bersama standar buret. Menurut Didik 2010, bila perlu dalam penggunaannya diperlukan juga pemegang klem (statif). Crustang digunakan untuk menjepit  alat  gelas  atau non gelas, dan yang terakhir adalah alat pemanas tanur untuk pemanasan dengan menggunakan suhu tinggi hingga 1000oC.
Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium:
1.       Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
2.       Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.
3.       Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam. Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari politena ( polietilena ) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada kedua ujungnya berfungsi sebagai policeman yang memuasakan pada temperatur laboratorium : dayung ini dapat dilekukkan dalam segala bentuk. ( Vogel, 1990 : 156 ).
Batang pengaduk merupakan alat yang digunakan untuk membantu melarutkan larutan dan untuk mengalirkan larutan ke alat gelas yang memiliki diameter mulut yang kecil.
Tabung reaksi Berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. digunakan untuk mencampur larutan kimia dan menyimpan larutan kimia. Sterilisasi tabung reaksi dilakukan dengan cara mencucinya terlebih dahulu, setelah dikeringkan dan dibungkus dengan kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih 90 – 120 menit. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar pergerakan udara tidak terhambat, setelah selesai tabung reaksi ditutup/disumbat  menggunakan kapas, sumbat plastic tahan panas, sumbat ulir, atau sumbat logam.
            Penjepit kayu digunakan untuk menggambil tabung reaksi atau memindahkan tabung reaksi jika habis dilakukan pemanasan, penjepit kayu ini terbuat dari kayu sehingga tidak menghantarkan panas. Terdapat lubang dibagian tengah kepala penjepit agar sesuai dengan bentuk tabung reaksi.
   Bulb pipet adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
Corong digunakan untuk menyaring larutan, atau memindahkan larutan dari wadah yang mulutnya besar ke wadah yang mulutnya kecil.  Corong sebenarnya terdapat dua jenis, yaitu corong saring dengan kertas saring, dan corong pisah. Menurut Retno 2010, corong saring digunakan untuk membantu memindahkan cairan kedalam wadah yang bermulut kecil dan membantu proses pemisahan padatan dari larutannya dengan bantuan kertas saring. Sedangkan corong pisah digunakan untuk memisahkan dua lapisan cairan pada proses ekstraksi. Pemisahan dikerjakan dengan mengocok dua lapisan tersebut kuat-kuat dan sesaat kemudian kran dibuka untuk membung tekanan yang terbentuk saat pengocokan, dilanjutkan dengan pendiaman dan pemisahan lapisan secara perlahan.
Kertas saring dibuat dengan berbagai kekuatan serap dan kualitas kertas saring juga mempunyai pori-pori yang berbeda. Kertas saring biasa digunakan dalam laboraturium adalah kertas yang terbuat dari selulosa murni untuk menepis barang cair. Fungsi utama dari kertas saring adalah untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan, atau untuk memisahkan antara zat terlarut dengan zat padat.
Rak tabung dibuat dengan berbagai macam jenis ada yang dari kayu, kaca dan juga besi, di dalam laboraturium rak tabung sangat penting untuk mengimpan tabung reaksi di dalam suatu praktikum contohnya didalam pembuatan agar tegak dll. Atau hanya untuk sekedar menyimpan tabung reaksi yang sudah di bersihkan saja.
Botol semprot di dalam laboraturium biasa digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci berbagai macam alat-alat praktikum ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.
Pipa destilasi/destilator biasa digunakan dalam praktikum destilasi baik destilasi sederhana ataupun terfraksi. Prinsip kerja destilator tersebut erat hubungannya dengan gravitasi bumi mengingat dalam destilat tersebut air masuk dari bawah menuju keatas karena adanya tekanan yang dihasilkan oleh gravitasi bumi.
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari silika gel , asam sulfat pekat, fosfor pentaoksida,kalsium oksida dan sebagainya.
Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100°C. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat. 
Fungsinya digunakan untuk mendinginkan bahan atau alat gelas (misalnya ; krus porselin, botol timbang) setelah dipanaskan dan akan ditimbang.
Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus dilindungi terhadap pengaruh kelembapan udara.
Selain terdapat berbagai peralatan laboratorium lainnya. Praktikan juga harus memperhatikan tentang keselamatan kerja di dalam laboratorium kimia. Sumber bahaya dalam laboratorium kimia dikelompokan menjadi bahan kimia yang berbahaya, teknik percobaan, dan sarana laboratorium (Sukarti, T. 2010), terutama yang bersifat asam, dan reaktif terhadap zat lain atau sekitarnya.





V.  PENUTUP

5.1 Kesimpulan
·           Alat-alat analisis kimia yaitu alat-alat yang sering digunakan dalam pekerjaan analisis kimia, seperti: pipet volume, labu ukur, buret, labu erlenmeyer, neraca analitik.
·          Alat-alat analisis kimia umumnya digunakan dalam pekerjaan titrasi,     gravimetri, maupun analisis secara instrumentasi.
·           Erlenmeyer yang sering digunakan pada analisis kimia terdiri dari dua jenis yaitu erlenmeyer biasa yang digunakan untuk titrasi dan erlenmeyer asah yang digunakan untuk menampung cairan hasil titrasi.
·         Gelas kimia yang digunakan untuk menampung zat kimia yang korosif seperti asam atau zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE ataupun bahan-bahan yang reaktivitasnya rendah.
·         Labu ukur sering digunakan untuk mengukur volume secara kuantitatif, selain itu dapat digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan menghomogenkan larutan.
·           Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur
·         Meniskus terdiri dari dua jenis, yaitu meniskus cembung untuk membaca pada cairan yang berwarna seperti raksa dan meniskus cekung untuk membaca pada cairan berwarna bening seperti air.
·         Buret terdiri dari dua jenis yaitu buret yang berwarna bening dan buret berwarna coklat. Penggunaan kedua buret sama saja hanya perbedaan buret berwarna coklat dilakukan untuk reagen cair yang bersifat peka terhadap cahaya.
·           Ada tiga jenis spatula : Spatula yang terbuat dari logam, Spatula politena atau tanduk, Spatula nekel.
·         Pada bulb pipet filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
·           Corong terdapat dua jenis, yaitu corong saring dengan kertas saring, dan corong pisah.
·           Terdapat berbagai macam jenis bahan untuk rak tabung baik dari bahan kaca atau kayu keduanya aman untuk digunakan
·         Kertas saring terbuat dari selulosa murni untuk menepis barang cair. Fungsi utama dari kertas saring adalah untuk memisahkan partikel suspensi dengan cairan, atau untuk memisahkan antara zat terlarut dengan zat padat.
·         Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan bebas air agar tetap kering.
·           Oven listrik biasa digunakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan untuk mengringkan bahan yang dalam keadaan basah

5.2 Saran
Selain terdapat berbagai peralatan laboratorium. Praktikan juga harus memperhatikan tentang keselamatan kerja di dalam laboratorium kimia. Sumber bahaya dalam laboratorium kimia dikelompokan menjadi bahan kimia yang berbahaya, teknik percobaan, dan sarana laboratorium. sebaiknya sebelum praktikum, praktikan disarankan untuk membaca dan mempelajari literatur yang ada serta harus mengetahui zat-zat jenis apa saja yang akan digunakan sehingga meminimalisir kesalahan dalam melakukan praktikum di laboraturium.






DAFTAR PUSTAKA

Basset, J. dkk. Alih bahasa A. Hadyana P. dan L. Setiono. 1994. Buku ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.Kedokteran EGC : Jakarta
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press, Jakarta.
Sukarti, Tati. 2010. Pengantar Lengkap Analisa Bahan Pangan Kimia Analitik. Widya Padjadjaran. Bandung.

Wiryawan, Adam. 2008. Kimia analitik. Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta
Widodo, D.S, Lusiana, R.A. 2010. Kimia Analisis Kuantitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment