A.
Definisi Klorofil
Istilah
“Klorofil” berasal dari bahasa Yunani yaitu “chloros” artinya hijau dan
“phyllos” artinya daun. Istilah ini pertama diperkenalkan tahun 1818, dimana pigmen tersebut diekstrak dari tumbuhan dengan
menggunakan pelarut organik. Riset tersebut dilakukan oleh Hans Fischer
peneliti klorofil yang memperoleh nobel prize winner pada tahun 1915 berasal
dari Technishe Hochschule, Munich Germany.
Klorofil adalah
pigmen pemberi warna hijau yang terdapat pada kloroplas sel tanaman. Sebagian
besar klorofil terdistribusi dalam daun sehingga disebut zat hijau daun. Tidak
hanya pada daun, klorofil juga terdapat pada seluruh jaringan tanamn yang
berwarna hijau, misalnya pda batang, kar, buah, dan biji yang berwarna hijau
dalam jumlah yang terbatas.Klorofil juga merupakan molekul yang disebut
fotoreseptor. Struktur dasar dari molekul klorofil adalah adanya cincin
porphyrin, koordinasi terhadap atom pusat.
B.
Fungsi
dan Manfaat Klorofil
1.
Fungsi
Klorofil untuk Tumbuhan Selain Sebagai Pigmen
Klorofil
adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat pada tumbuhan, menyerap
cahaya merah, biru, dan ungu, serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan
tumbuhan memperoleh ciri warnanya. Klorofil terdapat dalam kloroplas, dan
memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi-reaksi cahaya
dalam proses fotosintesis.
Dengan
adanya klorofil, tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri dengan bantuan
cayaha matahari. Klorofil merupakan substansi unik dalam tumbuhan yang
memberikan karakteristik warna hijau, dan sering disebut sebagai darah tanaman.
Pigmen
klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan mengubah
energi cahaya yang diserap menjadi energi kimia, kemudian menyimpannya sebagai
nutrisi. Ribuan pigmen klorofil dalam kloroplas bereaksi dengan sinar matahari
dalam waktu yang sangat singkat, yaitu sekitar 171,000 detik, suatu ukuran
waktu yang sangat singkat.
2.
Fungsi Klorofil dalam Proses Fotosintesis
Klorofil merupakan pigmen warna yang
paling efektif dalam mengarbsorbsi sinar matahari. Selanjutnya sinar matahari
tersebut digunakan dalam reaksi fotosintesis sebagai energi aktivasi reaksi.
3.
Fungsi
Klorofil untuk Pewarna Makanan
Menurut
penelitian, kandungan klorofil pada daun suji yang bernama Latin Pleomele angustifolia N. E.
Brown ini sekitar 2053,8 μg/g. Hal itu secara kasat mata sudah terlihat warna hijaunya yang
menyegarkan. Selain itu pemakaian daun ini sebagai bahan pewarna makanan akan
memberikan aroma yang menyerupai aroma pandan, wangi dan sedap.
Secara tradisional, penggunaan daun suji sebagai
pewarna dilakukan dengan cara penumbukan daun dan diekstrak dengan air, lalu
ditambahkan pada makanan atau minuman. Cara ini
mempunyai kelemahan yaitu ekstrak pewarna daun suji yang dihasilkan warna hijau
yang kurang maksimal. Warna hijau pada daun suji disebabkan oleh adanya pigmen
klorofil.
4.
Manfaat Klorofil Bagi Kesehatan
Klorofil mengandung antioksidan, anti radang, dan zat yang
bersifat menyembuhkan luka. Beberapa manfaat lain dari klorofil antara lain
·
Klorofil berfungsi membantu pertumbuhan dan perbaikan
jaringan.
·
Klorofil membantu menetralkan polusi dari makanan yang
dikonsumsi atau udara yang dihirup.
·
Klorofil secara efisien melepaskan magnesium dan membantu
darah membawa oksigen yang dibutuhkan ke semua sel di jaringan-jaringan tubuh.
·
Klorofil berfungsi mengasimilasikan kalsium dan
mineral-mineral berat lainnya.
·
Klorofil potensial dalam menstimulus sel-sel darah merah
untuk menyediakan suplai oksigen.
·
Bersama dengan vitamin lain seperti vitamin A, C, dan E,
klorofil terbukti bisa membantu menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel
yang sehat.
·
Klorofil juga berperan sebagai deodoran dalam mengurangi bau
mulut, air seni, sisa pembuangan, serta bau badan.
·
Klorofil juga mengurangi kemampuan zat-zat karsinogen untuk
mengikatkan diri pada DNA dalam organ-organ utama tubuh.
·
Klorofil bermanfaat dalam mengatasi gangguan akibat
pembentukan batu kalsium oksalat.
·
Klorofil juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi luka
secara alami.
·
Klorofil juga mengandung zat antimutasi dan antikarsinogen
yang berfungsi melindungi tubuh melawan racun-racun serta mengurangi efek
samping obat.
C.
Klorofil untuk Kesehatan
Klorofil yang identik dengan zat
warna hijau pada pangan atau zat yang dapat dikonsumsi langsung memiliki
beberapa manfaat bagi kesehatan. Beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah
1. Membantu proses pembentukan
sel-sel darah merah serta dapat mencegah anemia
Klorofil dapat membantu dalam memulihkan dan pembentukan
sel-sel darah merah. Klorofil bekerja pada tingkat molekuler dan seluler dan
memiliki kemampuan untuk regenerasi tubuh manusia. Klorofil kaya akan enzim hidup yang dapat membantu
dalam pembersihan darah serta meningkatkan kemampuan darah untuk membawa
oksigen lebih banyak ke seluruh tubuh.
Klorofil adalah pembangun darah dan juga efektif terhadap
anemia yang disebabkan oleh defisit sel darah merah dalam tubuh. Selain itu,
klorofilin yang merupakan bentuk modifikasi dari klorofil yang dikenal
sangat efektif untuk mengobati anemia. Cara kerjanya adalah dengan mengubah zat
besi di pusat molekul menjadi magnesium untuk memberikan bentuk bioavailable
besi sehingga dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.
2. Membantu mengontrol rasa lapar
Klorofil merupakan zat yang dapat membantu
mengontrol rasa lapar. Jika rasa lapar terkontrol, maka berat badan juga
terkontrol. Selain itu, dapat pula mengontrol kadar gula darah sehingga risiko
penyakit diabetes dapat dikurangi.
3. Mempercepat proses penyembuhan
luka
Mengkonsumsi makanan yang
mengandung klorofil dapat membantu mempercepat proses penyembuhan terhadap
suatu penyakit. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Butler University pada
tahun 1950 menyatakan bahwa klorofil dapat meningkatkan proses penyembuhan beberapa
kali lipat terhadap suatu penyakit.
Studi lain juga telah menunjukkan bahwa penggunaan
klorofil secara topikal dapat memgobati luka, seperti luka bakar, yaitu dengan
membantu mengurangi peradangan lokal, memperkuat jaringan tubuh, membantu
membunuh kuman, serta meningkatkan ketahanan sel terhadap infeksi. Klorofil
bertindak sebagai desinfektan yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan mempercepat
penyembuhan. Terapi klorofil juga sangat efektif
dalam pengobatan ulkus varises kronis di kaki.
4. Melindungi DNA dalam tubuh
Makanan yang diolah dengan proses penggorengan mengandung
bahan kimia yang dapat merusak jaringan usus serta DNA yang terdapat dalam
sel-sel tubuh. Penambahan
klorofil ke dalam makanan tersebut dapat melindungi DNA dalam tubuh sehingga kesehatan
tetap baik.
5. Sebagai antioksidan yang ampuh
Klorofil merupakan sumber makanan yang kaya akan sifat antioksidan
yang ampuh dengan memberikan perlindungan
terhadap sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif dengan menurunkan atau
menghilangkan resiko akibat radikal bebas. Penelitian yang dilakukan terhadap
salah satu jenis tanaman yang dikenal memiliki tingkat klorofil yang
tinggi yaitu Conyza triloba, telah menunjukkan bahwa ia mampu mengurangi
radikal bebas sekaligus mengurangi terjadinya kerusakan sel-sel tubuh.
6. Membantu proses pembekuan darah
Kandungan vitamin K yang
terdapat dalam klorofil sangat penting dalam proses pembekuan darah normal. Hal
ini digunakan dalam naturopati untuk pengobatan pendarahan dan anemia.
7. Menurunkan resiko batu ginjal
Klorofil juga dapat membantu
dalam mencegah pembentukan batu ginjal. Vitamin K yang terkandung dalam
klorofil dapat membantu mengurangi pertumbuhan kristal kalsium oksalat dalam
urin.
D.
Sumber Klorofil
Pewarna
alami adalah zat warna alami (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau
dari sumber-sumber mineral. Klorofil merupakan salah satu jenis pewarna alami.
Klorofil memberikan warna hijau, diperoleh dari daun dan banyak digunakan untuk
makanan.
Daun
katuk (Sauropus androgynus Merr.)
digunakan sebagai pewarna alami yang dapat memberi warna hijau tanpa
menimbulkan residu. Daun tanaman katuk merupakan daun tunggal, karena hanya
merupakan helaian dan tangkai daun saja, mudah didapat dan sudah digunakan
berbagai bahan makanan antara lain pewarna hijau pada ketan dan lain-lain.
Pemanfaatannya dengan diekstrak atau ditumbuk dengan menambahkan air, kemudian
filtratnya digunakan untuk pewarna hijau pangan (Hardjanti, S., 2008).
Sumber klorofil alami lainnya adalah alfalfa.
Menurut Astawan dan Kasih (2008), alfalfa memiliki kandungan klorofil empat
kali lebih tinggi dari sayuran biasa.
Alfalfa merupakan sumber klorofil tertinggi
dibandingkan dengan sumber klorofil lainnya seperti chlorella, barley, dan
spirulina. Sumber makanan tersebut sering disebut green food (Ramayanti dan Sitanggang, 2008).
Sumber klorofil buatan antara lain
zat-zat pewarna sintetis yang dapat memberikan warna hijau seperti Fast
Green FCF. Fast green FCF, juga
disebut makanan hijau 3, FD & C hijau no. 3, Hijau 1724, padat Hijau FCF,
dan CI 42053, adalah pewarna makanan hijau laut triarylmethane. Kode untuk Fast
Green FCF adalah E143 (Praja, 2015).
Fast
greeen FCF direkomendasikan sebagai pengganti Fast Light SF Yellowwish, karena warnanya
lebih cemerlang dan tidak mudah memudar. Pewarna makanan ini digunakan sebagai penanda
noda kuantitatif untuk histon pada pH alkali setelah ekstraksi asam DNA.Pewarna
makananini juga digunakansebagainoda protein di
elektroforesis.Maksimumpenyerapannyaadalah 625 nm.
Fast
green FCF sulit diserap oleh usus.Pewarna makanan ini dapat digunakan untuk kacang
hijau kaleng dan sayuran, jeli, saus, ikan, makanan penutup, dan campuran roti kering
pada tingkat hingga 100 mg/kg. Di Amerika Serikat, fast green FCF adalah tujuh pewarna
yang paling sering digunakan dan disetujui oleh FDA.
Zat
ini telah ditemukan memiliki efek tumorigenik pada hewan percobaan, serta efek
mutagenik pada kedua hewan percobaan dan manusia. Zat ini juga dapat
menyebabkan iritasi mata, kulit, saluran pencernaan, dan saluran napas dalam
bentuk senyawa murni.
E.
Bahaya Penggunaan Klorofil
Pewarna alami
klorofil tidak berbahaya atau lebih aman digunakan dibandingkan pewarna
sintesis, tetapi pewarna dari klorofil memiliki keterbatasan atau kekurangan
yaitu seringkali memberikan rasa khas yang tidak diinginkan, konsentrasi pigmen
rendah, stabilitas pigmen rendah, keseragaman warna kurang baik, dan spektrum
warna tidak seluas pewarna sintetik. Bahaya yang ditimbulkan jika menggunakan
bahan pewarna sintetik yang tidak diizinkan yaitu :
1.
Jika terhirup
dapat menimbulkan iritasi pada saluran
pernapasan.
2.
Jika terkena kulit
dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3.
Jika terkena mata dapat
menimbulkan iritasi mata, mata kemerahan, dan iritasi kelopak mata.
4. Jika tertelan dapat menimbulkan gejala
keracunan seperti urin berwarna merah atau merah muda.
Klorofil
memiliki efek
racun dalam dosis yang normal belum diketahui, Namun jika hal tersebut
diberikan secara oral dapat menyebabkan beberapa perubahan warna lidah, urine
atau feses. Klorofil juga dapat menyebabkan pembakaran ringan atau sensasi
gatal jika diaplikasikan secara topikal.
Mengkonsumsi klorofil secara berlebihan dapat menyebabkan
diare, kram perut dan gerakan longgar usus.
Wanita hamil
atau menyusui sebaiknya menghentikan penggunaan komersial suplement yang
mengandung klorofil maupun klorofilin karena kurangnya bukti yang aman. Pasien yang sedang menjalani tes guaiac untuk darah yang tersembunyi harus
menghindari penggunaan klorofilin karena akan mengakibatkan yang tidak
diinginkan.
F.
Faktor Kestabilan Klorofil
Pemanasan dan
asam, selama pemanasan atau proses pemanasan, klorofil dapat dibagi berdasarkan
ada atau tidaknya keberadaan atom magnesium pada bagian tengah tetrapyrolle. Jika mengandung atom Mg,
maka klorofil akan berwarna hijau, sedangkan yang tidak memiliki ion Mg
berwarna coklat seperti minyak zaitun. Ketika terjadi pemanasan, maka terjadi
isomerasi. Akibat dari isomerasi tersebut akan menyebabkan keberadaan Mg akan
mudah digantikan oleh 2 atom H yang akan membentuk pheophytin yang berwarna
coklat seperti minyak zaitun. Reaksi ini bersifat irreversible dalam larutan
cair. Jika dibandingkan dengan senyawa klorofil, pheophytin a dan b bersifat
kurang polar dan lebih cepat di absorbsi pada fhase reverse koloum HPLC. Kestabilan terhadap panas antara
klorofil a dan b berbeda. Klorofil b lebih stabil terhadap pemanasan jika
dibandingkan dengan klorofil a. Stabilitas klorofil a disebabkan oleh efek
penarikan elektron pada C-3 formyl group. Degradasi
klorofil dalam pemanasan pada jaringan sayuran dipengaruhi oleh pH. Pada pH
9,0, klorofil bersifat sangat stabil terhadap pemanasan, namun pada keadaan
asam, yaitu pada pH 3,0, klorofil bersifat tidak stabil terhadap pemanasan.
Penurunan 1 unit pH dapat terjadi selama terjadi proses pemanasan melalui
pelepasan asam. Proses ini merupakan sutu efek yang merugikan pada tingkat
degradasi klorofil. Selama proses pemanasan dalam waktu 15 menit, klorofil
menurun dengan cepat dan pheophytin meningkat dengan cepat. Pada pemanasan lanjut,
pheophytin menurun dan phyropheophytin meningkat dengan cepat.
Klorofil juga
dapat mengalami photodegradasi. Klorofil dilindungi dari kerusakan sinar
matahari selama proses fhotosintesi pada sel tanaman sehat oleh karoteinoid dan
lipid-lipid lain yang terdapat pada sel tanaman tersebut. Ketika sistem
perlindungan ini tidak mampu melindungi lagi baik disebabkan karena tanaman
tersebut telah tua, atau karena ekstraksi pigmen dari jaringan, atau bahkan
dari kerusakan sel yang disebabkan selama proses pengolahan, klorofil rentan
mengalami proses photodegradasi. Hasil yang didapat dari proses photodegradasi
adalah terbukanya cincin tetraphyrol dan fragmentasi hingga terbentuk senyawa
dengan berat molekul yang rendah. Reaksi ini dimulai dengan terbukanya salah satu
jembatan methin yang membentuk oksidasi linear tetraphyrol. Singlet oksigen dan
radikal hydroxyl diketahui dihasilkan selama paparan klorofil terhadap cahaya
dengan keberadaan oksigen. Sekali terbentuk, singlet oksigen atau radikal
hydroxyl akan bereaksi dengan tetraphyrole dan membentuk peroksida dan lebih
banyak radikal bebas lainnya, akibatnya terjadi kerusakan porphyrin dan
kehilangan warna total.
G.
Aplikasi Klorofil pada Bidang Pangan
Klorofil atau
pigmen utama tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai food suplement yang
dimanfaatkan untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik, sistem imunitas,
detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik) dan menyeimbangkan sistem
hormonal Klorofil juga merangsang pembentukan darah karena menyediakan bahan
dasar dari pembentuk haemoglobin. Peran ini disebabkan karena struktur klorofik
yang menyelupai hemoglobin darah dengan perbedaan pada atom penyusun inti dari
cincin porfirinnya.
Secara
tradisional, tanaman suji telah dimanfaatkan baik untuk bidang pangan. Daun suji
mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan. Di dalam
penggunaanya, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan agar aroma
makanan, kue dan minuman yang dihasilkan lebih harum. Seperti halnya daun
pandan, daun suji juga mampu menghasilkan warna hijau dengan karakter hijau
yang lebih pekat dibanding hijaunya daun pandan. Penggunaannya dilakukan dengan
cara yang sama yaitu dengan menumbuk daunnya kemudian diberi air untuk disaring
dan diperas. Di bidang pangan, ekstrak daun suji dalam medium air telah
biasa digunakan sebagai pewarna berbagai makanan tradisional (misalnya pada
dadar gulung, kue bika, kue talam, kue lapis, atau kue pisang), dapat pula
dicampurkan ke dalam frosting aroma pandan untuk cupcake. Daun suji banyak
digunakan sebagai pewarna hijau pada makanan, kue-kue tradisional dan minuman
(sirup). Daun ini juga sering digunakan sebagai pewarna alami pada pembuatan
cendol dan dawet ayu. Selain memberikan warna hijau, daun suji juga memberikan
aroma harum yang khas walaupun tidak seharum daun pandan.
H.
Pengemulsi
Kue (Cake Emulsifier)
Pengemulsi
kue atau cake emulsifier adalah zat
penstabil adonan kue agar tidak mudah “turun” pada saat pengocokan dan hasil
akhir kue menjadi lebih lembut dan tahan lama. Pengemulsi kue adalah zat yang
digunakan agar telur yang dimasukkan ke dalam adonan tidak terlalu banyak
seperti kue tanpa zat pengemulsi. Beberapa merk pengemulsi kue di pasaran
antara lain spone 28, TBM, Ovalet, SP, Quick, dan lain-lain. Semuanya memiliki
fungsi yang sama (Ambarini, 2004).
Cake emulsifier merupakan
bahan tambahan pangan yang berfungsi untuk menciptakan campuran yang stabil
pada komponen-komponen bahan makanan seperti minyak/mentega, lemak, air, udara,
karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan aneka rasa/essens dalam
proses pembuatan adonan cake. Cake emulsifier menyebabkan adonan menjadi
tercampur dengan baik dan mencegahnya terpisah selama proses pembuatan. Cake
dengan tambahan emulsifier memiliki pori-pori yang lebih halus dan rasa
yang lembut.
Selain sebagai pelembut,
beberapa cake emulsifier juga berfungsi untuk mengembangkan adonan, hal
ini karena kemampuan emulsifier tersebut untuk mengikat dan menahan banyak
udara. Saat proses pengocokan telur, gula dan mentega menjadi krim yang kental
maka emulsifier bekerja bersama dengan gelembung lemak untuk menangkap udara
sebanyak mungkin, menahannya dan membuat gelembung tetap berukuran kecil dan
tersebar merata di seluruh adonan.
1. TBM
TBM adalah bahan tambahan pangan yang sering digunakan dalam pembuatan kue pada skala rumah tangga. TBM biasanya digunakan untuk pembuatan kue yang berfungsi untuk melembutkan tekstur kue yang dihasilkan. TBM yang merupakan nama merk dagang, yang merupakan bahan yang berisi mono dan digliserida (MG/DG). MG atau DG dapat berasal dari bahan-bahan yang berasal dari hewan atau tanaman ataupun campuran keduanya. Sumber MG dan DG yang digunakan perlu diperhatikan untuk mengetahui kehalalan produk tersebut.
1. TBM
TBM adalah bahan tambahan pangan yang sering digunakan dalam pembuatan kue pada skala rumah tangga. TBM biasanya digunakan untuk pembuatan kue yang berfungsi untuk melembutkan tekstur kue yang dihasilkan. TBM yang merupakan nama merk dagang, yang merupakan bahan yang berisi mono dan digliserida (MG/DG). MG atau DG dapat berasal dari bahan-bahan yang berasal dari hewan atau tanaman ataupun campuran keduanya. Sumber MG dan DG yang digunakan perlu diperhatikan untuk mengetahui kehalalan produk tersebut.
TBM biasanya ditambahkan
saat pengocokan adonan telur. Penggunaanya sekitar 1 sendok teh untuk 5 butir
telur. TBM dijual dalam bentuk pasta dengan merk dagang Koepoe-Koepoe.
2.
Ovalet
Ovalet adalah bahan tambahan kue yang diklaim sebagai
pengembang kue, sebagaimana klaim yang dibuat pada SP dan TBM. Sebenarnya,
sesuai dengan komposisi bahan yang digunakan pada ketiga jenis produk bahan
tambahan pangan tersebut tidak tepat jika diklaim sebagai pengembang, melainkan
seharusnya sebagai pelembut.
Komposisi ovalet juga mengandung turunan asam lemak dimana bisa berasal dari hewan atau tumbuhan sehingga kehalalan produk ini masih perlu diperhatikan.
Komposisi ovalet juga mengandung turunan asam lemak dimana bisa berasal dari hewan atau tumbuhan sehingga kehalalan produk ini masih perlu diperhatikan.
Ovalet
biasanyanya digunakan sebagai bahan pengemulsi pada adonan cake dan bolu.
Bentuknya pasta berwarna kuning. Gunakan 1 sendok teh untuk 5 butir telur.
Merek dagang di pasaran dijual dengan merek dagang Ovalet cap Koepoe-Koepoe dan
Vivid SP cake emulsifier.
3.
SP
SP adalah bahan tambahan makanan yang juga
sudah banyak dikenal di masyarakat. Fungsi dari SP juga sebenarnya tidak jauh berbeda
dengan TBM. Komposisi SP seperti yang dicantumkan pada kemasannya adalah Ryoto
ester (gula ester). Esternya merupakan asam lemak. Asam lemak seperti
asam stearat, palmitat dan oleat dapat berasal dari hewan ataupun tumbuhan
sehingga harus diperhatikan kehalalannya.
SP berbentuk
pasta seperti ovalet, dijual dengan merek dagang SP cap Koepoe-Koepoe, SP Baker
Cream, SP-Nova atau Sponge-28. Satu sendok teh SP dapat digunakan untuk
menggantikan 5 butir telur.
4.
VX
5.
Cream of Tartar (Potassium bitartrate)
Potassium bitartrate atau dalam dunia kuliner dikenal
dengan nama cream of tartar merupakan produk sampingan dari pembuatan wine/minuman
anggur dan sangat umum digunakan dalam industri kimia dan makanan. Proses
terbentuknya cream of tartar adalah saat cairan buah anggur di fermentasikan
menjadi minuman beralkhohol/wine maka kristal mengendap dari uap air
yang timbul saat cairan buah anggur didinginkan atau dibiarkan menjadi wine.
Kristal juga ditemukan pada sumbat botol wine saat botol-botol wine
disimpan dalam suhu yang dingin di bawah 10'C; Saat pembuatan selai atau jelly anggur, untuk mencegah kristal
terbentuk saat proses pembuatan selai atau jelly
anggur maka jus anggur yang masih segar didinginkan semalaman untuk memicu
terbentuknya kristal potassium bitartrate.
Kristal kasar disebut dengan beeswing, kristal ini dikumpulkan dan dimurnikan untuk menghasilkan bubuk berwarna putih, tidak berbau dan bersifat asam yang digunakan dalam dunia kuliner dan keperluan rumah tangga lainnya.
Kristal kasar disebut dengan beeswing, kristal ini dikumpulkan dan dimurnikan untuk menghasilkan bubuk berwarna putih, tidak berbau dan bersifat asam yang digunakan dalam dunia kuliner dan keperluan rumah tangga lainnya.
Berikut
ini penggunaan cream of tartar dalam makanan:
- Tambahkan cream of tartar
pada krim kental yang telah dikocok (whipped cream), untuk
membuatnya stabil.
- Mencegah sirup dengan bahan
dasar gula untuk membentuk kristal.
- Tambahkan ketika sedang
mengocok putih telur untuk membantu menambah volume dan membuat
puncak (peaks) kocokan putih telur lebih tahan terhadap suhu oven
yang tinggi.
- Ditambahkan
pada rebusan sayur untuk mempertahankan warna pada sayuran
- Merupakan
salah satu kunci penting dalam proses pembuatan baking powder, ketika cream
of tartar bereaksi bersama-sama dengan baking soda dan asam untuk
memproduksi karbondioksida sehingga membuat adonan menjadi mengembang.
- Ditemukan pada potassium
chloride sebagai pengganti garam non-sodium.
- Digunakan sebagai bahan icing
untuk membuat kue jahe.
6.
Baking Soda
7.
Baking Powder
Baking
powder biasanya digunakan sebagai pengembang (leavening agent)
cake, bolu panggang, bolu kukus, cupcake
dan pancake. Komposisi kimia dari
baking powder adalah campuran sodium bikarbonat, sodium alumunium fosfat,
dan kalsium fosfat. Baking powder juga berisi inert seperti pati. Bahan berisi
fat inert ini sengaja dicampur untuk menjaga agar komponen bahan baking powder
tetap dalam keadaan baik dan baking
powder adalah produk yang halal. Seperti halnya baking soda, cara kerja baking
powder adalah akan mengeluarkan gas karbondioksida saat bertemu dengan
cairan dan terkena panas sehingga dapat mengembangkan kue.
Double acting baking powder memiliki
efek mengembangkan lebih kuat dibandingkan dengan single acting baking
powder. Efek pengembangan double acting baking powder ini
bekerja saat adonan dibuat dan saat dipanggang. dikukus atau digoreng. Gunakan
jenis baking powder ini jika anda membuat kue dalam jumlah banyak agar kue yang
terahir dipanggang tetap dapat mengembang dengan sempurna. Bentuknya bubuk
berwarna putih. Merek dagang untuk baking powder double acting adalah
Suparize, Hercules dan U-88. Gunakan1/2 sendok teh untuk 500 g tepung terigu.
Baking powder single acting dikenal
dengan merek dagang Royal, Hain, Davis, hercules, U-88, Suparize, Pesawat
Angkasa, dan Koepoe-Koepoe.
DAFTAR
PUSTAKA
Ambarini.
2004. Cake Ekonomis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama:Jakarta.
Apriyanto,
dkk., 1989, Petunjuk Laboratorium analisis Pangan, Direktur Jendral Pendidikan
Tinggi Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB: Bogor.
Astrawan,
Made dan Andreas Leomitro Kasih. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Penerbit
Gramedia Pustaka Utama:Jakarta.
Hardjanti, S. 2008. Enkapsulasi
Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus
(L) Merr) sebagai Bentuk Sediaan Praktis bagi Ibu Menyusui dan Kinetika
Kerusakannya.Laporan Penelitian Dikti, Jakarta.
Miati,
Mislul. 2012. Yuk Bikin Pewarna Alami. Tersedia : http://kesehatan.kompasiana.com.
Diakses 11 Mei 2016.
Praja,
Denny Indra. 2015. Zat Aditif Makanan: Manfaat dan Bahayanya. Garudhawaca:
Jakarta.
Putri,
dkk., 2012, Ekstraksi Pewarna Daun Suji Tersedia: http://lib.unnes.ac.id.
Diakses: 12 Mei 2016.
Rahmayanti,
Edwina, dan Maloedyn Sitanggang. 2008. Taklukan Penyakit dengan Klorofil
Alfalfa. Agromedia Pustaka: Jakarta.
No comments:
Post a Comment